Mengenal Prosedur Kerja Fire Alarm System

Mengenal Prosedur Kerja Fire Alarm System

1. Sistem Konvensional.Koordinasi Konvensional: ialah yang mempergunakan kabel makna dua dalam hubungan mengantar detector ke detector dan ke Sidang. Kabel yang dipakai biasanya kabel listrik NYM 2x1. 5mm / NYMHY 2x1. 5mm yang ditarik dalam pipa conduit semisal EGA atau Clipsal. Pada instalasi yang semua kritis kerap dipakai kabel tahan api (FRC=Fire Resistance Cable) beserta ukuran 2x1. 5mm, terutama untuk kabel-kabel yang menunjukkan ke Panel dan sumber listrik 220V. Oleh karena menggunakan kabel isi dua, oleh karena itu instalasi itu disebut secara 2-Wire Type. Selain itu dikenal lagi tipe 3-Wire dan 4-Wire.

 

2. Sistem Addressable.Koordinasi Addressable mayoritas digunakan dalam instalasi Fire Alarm dalam gedung mengesankan, semisal hotel, perkantoran, supermarket dan semacamnya. Perbedaan amat mendasar dengan sistem tradisional adalah pada hal Address (Alamat). Pada sistem ini setiap detector memiliki isyarat sendiri-sendiri dalam menyatakan stigma ID dirinya. Jadi titis kebakaran sudah diketahui secara pasti, karena panel dapat menginformasikan deteksi berasal dari detector yang mana. Berbeda dengan sistem simpel[cak] hanya menginformasikan deteksi bersumber dari Zone atau Loop, tanpa mampu memastikan detector mana yang mendeteksi, benih 1 Loop atau Zone bisa berisi dari 5 bahkan 10 detector, apalagi terkadang kian.

 

1. ROR (Rate of Rise) Heat DetectorHeat detector adalah pendeteksi kepesatan panas. Spesies ROR adalah yang tertinggi digunakan saat ini, karena selain ekonomis pun aplikasinya teperinci. Area deteksi sensor bisa mencapai 50m2 untuk respek plafon 4m. Sedangkan untukplafon lebih menjulung, area deteksinya berkurang memerankan 30m2. Ketinggian pemasangan max. hendaknya gak melebihi 8m. ROR penuh digunakan olehkarena itu detector berikut bekerja berdasarkan kenaikan temperatur secara segera di satu ruangan biarpun masih berupa hembusan bergolak. Umumnya di titik 55oC - 63oC sensor itu sudah rajin dan membunyikan alarm bell kebakaran. Beserta begitu bahaya kebakaran (diharapkan) tidak luang meluas ke area unik. ROR sangat ideal untuk ruangan pangkalan, kamar hotel, rumah linu, ruang peladen, ruang arsip, gudang pabrik dan yang lain.

 

2. Fix TemperatureFix Temperature dikategorikan juga di dalam Heat Detector. Luar biasa dengan ROR, maka Fix Temperature pertama mendeteksi di derajat genting yang langsung tinggi. Oleh sebab itu cocok ditempatkan pada daerah yang lingkungannya memang sungguh agak-agak “panas”, http://depotsafety.co.id/fire-alarm-system/ ruang genset, basement, dapur-dapur foodcourt, gudang beratap asbes, bengkel las dan semacamnya. Alasannya, kalau pada area itu dipasang ROR, oleh sebab itu akan sensitif terhadap False Alarm (Alarm Palsu), sebab hembusan panasnya saja sungguh bisa menyulut ROR menangkap. Area tepat detektor spesies ini adalah 30m2 (pada ketinggian langit-langit 4m) / 15m2 (untuk ketinggian langit-langit antara 4 - 8m). Seperti halnya ROR, kabel yang diperlukan dalam detector berikut cuma 2, yaitu L dan LC, boleh terbalik dan siap dipasang langsung pada perhimpunan alarm graha merk apa-apa saja. Sifat kontaknya adalah NO (Normally Open).

 

3. Smoke DetectorSmoke Detector mendeteksi gas yang merembes ke dalamnya. Asap meraup partikel-partikel yang kian lambat semakin tumplak ruangan smoke (smoke chamber) seiring secara meningkatnya semangat kebakaran. Bila kepadatan gas ini (smoke density) telah melewati langkah batas (threshold), maka pertalian elektronik dalam dalamnya bakal aktif. Tentang berisi pertalian elektronik, oleh sebab itu Smoke mencita-citakan tegangan.

 

4. Flame DetectorFlame Detector adalah instrumen yang rentan terhadap radiasi sinar ultraviolet yang ditimbulkan oleh bercahaya api. Tapi detector itu tidak bereaksi pada lampu ruangan, infra merah / sumber sinar lain yang tak ada hubungannya dengan nyala api (flame).